MENGETAHUI ISO DALAM FOTOGRAFI


MENGETAHUI ISO DALAM FOTOGRAFI

                 Heriyanto
                                                      
                                                                        Fakultas Ekonomi
                                                            Universitas Proklamasi 45 yogyakarta


Untuk teman-teman yang hobi  foto-foto yang gak suka foto-foto juga boleh baca ini untuk sebuah pengetahuan dan gak ada salahnya jika pembaca berkomentar itu bisa buat aq lebih semangat. Karna penulis suka fotografi  sedikit mengulas tentang fotografi, Fotografi (dari kata: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah Camera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA
Sedikit pengetahuan tentang ISO/ASA tentunya dalam dunia fotografi harus mengenal istilah ISO yang dulunya dengan istilah ASA. ISO yang merupakan singkatan dari Internatinal Standard Organization mnyatakan standar kepekaan sebuah film pada kamera analog dan CCD pada kamera digital. Fungsinya adalah untuk mengatur sensivitas kamera pada cahaya. Bilangan ISO adalah angka yang mengindikasikan sebrapa besar kepekaan film atau CCD pada kamera digital  terhadap cahaya. Semakin kecil angka ISO semakin rendah kepekaan pada cahaya, begitu sebaliknya. Pemilihan ISO bukan hanya kondisi suatu cahaya yang ada tetapi juga memperhitungkan pencapaian suatu efek tertentu dalam pemotretan dan tujuan melakukan pemotretan.
ISO dalam fotografi ada 4 kelompat yang dapat dipilih dan digunakan:
1 . Slow atau kecepatan lambat (ISO 25 – 64) kelompok ini bila digunakan dalam pemotretan akan menghasilkan butiran atau cetakan yang halus dan berkontras rendah, biasanya di pilih fotografer untuk memotret arsitektur dan benda-benda mati.
2 . Medium atau sedang (ISO 100 – 200) kelompok ini yang paling sering digunakan karena itu kelompok yang aling popular. ISO ini sangat ideal untuk digunakan ditempat terbuka seperti pemandangan pegunungan.
3 . Fast atau cepat (ISO 400 – 800 ) film ini memiliki kemampuan yang baik untuk mengatasi suatu keadaan dalam pemotretan yang agak kurang cahaya, jenis ini akan menghasilkan cetakan butiran yang agak kasar . Tetapi dengan menggunakannya memungkinkan memotret benda-benda yang bergerak cepat dengan baik dan tajam. Misalnya pembukaan dengan diafragma f;2.8 yang mampu mengaburkan latar belakang. Umumnya foto-foto yang diambil dengan menggunakan cahaya yang alami atau natural light akan memberikan hasil yang baik dan menarik
4 . Ultra fast atau sangat cepat (ISO 1000 keatas) Dirancang untuk mengatasi suatu keadaan pemotretan dimana cahaya yang ada saat pemotretan sangat rendah atau pemotretan dengan cahaya seadanya. Menghasilkan butiran-butiran yang tampak kasar. Terlebih bisa dicetak besar. Namun dalam perkembanganya apakah cepat atau sangat cepat dapat dprbaiki sehingga mampu mengahasilkan mutu yang tak kalah dengan yang sedang. ISO ini bukannya hanya ditunjukkan untuk pemotretan yang cahayanya rendah. Tetapi juga untuk pemotretan yang mengandung gerak sangat cepat, sehingga dapat membekukan gerakan sepeti gerakan-gerakan dalam olahraga serta menawarkan pemikiran kreatif dengan sengaja menampilkan efek butiran atau pecahnya suatu efek yang dianggap sebagai unsur seni.

Meskipun pemilihan ISO tidak terlalu diperhatikan atau tidak menjadikan suatu masalah. Khususnya para wartawan tetapi hendaknya jadi perhatian bagi fotografer yang pengen menghasilkan cetakan dan butiran yang halus. Karna itu  pembagian ISO diatas selayaknya diketahui  dengan baik. Sehingga dalam pemotretan dapat dengan mudah menentukan atau memilih film yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan yang akan dcapai. Karena sesungguhnya keberhasilan suatu foto sering tak lepas dari kemampuan pemotret dalam menentukan pilihan penggunaan ISO. Itula sedikit pengetahuan dari aku. Ini hanya buat pengetahuan setelah dengan membaca ini pembaca akan taw kalo memotret bukan hanya asal motret.....tunggu artikel dari aku selanjutnya. God bless you all

No comments:

Post a Comment